rangka atap baja ringan

4 Tips Menggunakan Rangka Atap baja Ringan

Ingin hati Anda bebas dari rasa was-was akibat rangka atap yang sewaktu-waktu akan rubuh? Rangka atap baja ringan jadi salah satu solusinya.

Setelah beberapa tahun merampungkan renovasi, kebanyakan orang mengeluhkan kembali kondisi rumah yang genteng rumahnya bergeser lagi. Diduga, rayap kembali melahap rangka kayu yang melindungi rumahnya.

Sejak awal proses renovasi, kebanyakan orang memang tak memakai rangka baja, karena orang menduga harganya akan lebih melambung, ketimbang memakai rangka kayu. Tapi jadinya begini, terpaksa harus rombak lagi, renovasi lagi, biaya lagi.

Kisah tersebut merupakan sebuah contoh kecil kekurangan rangka kayu. Daya tahan rayap yang minim membuatnya mudah keropos dan rapuh. Belum lagi, sifat dasar kayu yang mudah lapuk, membuat rangka tersebut gampang goyah.

Otomatis, bila rangka rubuh, genteng-genteng serta plafon pun ikut ambruk. Harta menghilang, nyawa pun terancam. Mengerikan bukan?

Tak heran, kini baja ringan mulai menggantikan posisi rangka kayu yang semula digilai konsumen, baik itu para pemilik hunian sepetri rangka atap rumah atau kanopi rumah minimalis, pengusaha ruang publik, ataupun pengembang kawasan.

rangka atap baja ringan

Keunggulan Rangka Atap Baja Ringan

Berbeda dengan kayu, mutu rangka atap baja ringan ini lebih stabil, dengan jaminan proses sertifikasi yang telah dilalui. Material yang terbuat dari baja CRC (Cold Rolled Cold) ini juga memiliki daya kuat tarik (kemampuan sebuah benda menerima tarikan) sebesar 550Mpa, melebihi baja konvensional, yang memiliki kuat tarik sebesar 240Mpa saja.

Selain itu, baja ringan dilindungi pula oleh lapisan pencegah korosi (karat). Umumnya lapisan coating pada baja ringan ini terdiri atas galvanis dan galvalum, yang merupakan campuran antara zinc (seng) dan aluminium.

Namun beberapa produsen memiliki inovasi lapisan tersendiri, seperti lapisan ZAM (zinc, aluminium, dan magnesium) pada produk J-Steel; dan Zincalume pada Smartruss- produk Bluescope Lysaght.

Untuk Renovasi, Memakan Waktu Agak Lama

Proses penggantian rangka kayu menjadi rangka baja ringan akan memakan waktu lebih lama, ketimbang membangun rumah dari awal. Yang harus dipikirkan adalah proses membongkarnya, karena pemasangan rangka baja ringan harus lebih detail, sehingga ukuran ketinggian ring baloknya harus pas.

Satu hal yang harus ditekankan, proses renovasi rangka menjadi baja ringan ini juga tidak bisa dilakukan setengah-setengah, karena satu rangka dengan rangka yang lain seperti pasangan yang saling mengikat. Saling sambung menyambung.

Proses renovasi harus dilakukan secara bertahap dan hati-hati, demi mencegah kerusakan pada plafon, dan melindungi barang yang ada di bawah ruang.

Bila Atapnya Rubuh

Pernahkah Anda mendengar kasus rubuhnya rangka atap baja ringan? Padahal, material ini dianggap aman bagi para penghuninya. Biasanya hal ini disebabkan oleh pemasangan yang tidak benar dan akurat, karena kala itu, belum ada regulasi yang mengaturnya.

Para pekerjanya pun bukanlah ahli khusus yang telah melalui pelatihan dan profesional di bidangnya, sehingga mereka mengira cara memasangnya mirip dengan penerapan rangka kayu.

Banyaknya material palsu yang beredar juga bisa menjadi salah satu penyebabnya. Oleh karena itu, sebaiknya, Anda berkonsultasi terlebih dahulu pada para produsen yang sudah terpercaya. Tak mau, kan, atap rumah Anda tiba-tiba rubuh ketika Anda tengah terlelap?

Step By Step Sistem Menggunakan Rangka Atap Baja Ringan

Berbeda dengan pemasangan material lain yang cenderung sederhana, ketika Anda memilih material ini, maka Anda memilih sebuah sistem rangka atap. Bagaimana prosesnya? Berikut ini tips dari kami sebagai penyedia jasa canopy membrane adalah sebagai berikut:

1. Datangi Produsen atau Distributor Resmi

Mungkin Anda sering menemukan plang berisi keterangan seputar penjualan rangka atap baja ringan di pinggir jalan. Pastikan terlebih dulu, apakah toko bangunan tersebut merupakan distributor resmi? Ada baiknya Anda mencari merek-merek produk yang sudah jelas tersertifikasi.

Bahkan, sekarang tak hanya materialnya yang memiliki sertifikat. Pada desember 2013, SNI mengenai sistem rangka atap baja ringan, termasuk material, ruang lingkup, pengujian, penghitungan, hingga pemasangannya, sudah terbit ke kalangan khalayak luas.

2. Siapkan Desain dan Gambar Kerja

Selain material, hal yang harus diperhatikan adalah desain dan bentuk atap yang diinginkan. Desain ini terpaut pula pada pemilihan material serta profilnya, kondisi geografis rumah tersebut, penggunaan material genteng, hingga bentuk rumah yang sudah ada.

Persiapkan gambar kerja dari arsitek atau pengembang, sehingga Anda tak kesulitan ketika berhubungan langsung dengan produsen.

3. Perhitungkan Bersama Produsen

Perhitungan merupakan salah satu bagian dari sistem ini. Salah hitung sedikit, hal itu dapat berakibat fatal terhadap rumah Anda. Sekarang, sudah ada software untuk menghitung kemungkinan kebutuhan ukuran dan desain rangka atap.

Software tersebut bahkan sudah mengacu pada SNI. Biaya akhir pun akan keluar dalam proses perhitungan ini. Semakin luas bentangan atapnya, maka semakin lama pula waktu dan biaya yang diperlukan.

Sebagai acuan, biaya yang dibutuhkan untuk sistem rangka atap baja ringan bermerek J-Steel, berkisar kurang lebih antara Rp180.000-Rp280.000/m².

4. Perhatikan Pemasangannya

Yang terakhir, perhatikan proses pemasangannya. Pastikan bahwa proses pemasangan ini dilakukan oleh para aplikator terpercaya yang ahli dalam bidangnya. Harus benar-benar presisi, karena ukuran rangka baja ringan ini cenderung tipis; setebal 0,6cm-0,75cm. Pemasanganlah yang memengaruhi kekuatan rangka ini.

Itulah beberapa tips dalam menggunakan rangka atap baja ringan, semoga tips ini bermanfaat untuk Anda.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Call Now Button